Selasa, 15 Desember 2009

coban rondo waterfall

wisata alam yang satu ini cukup luas, untuk ukuran jalan kaki bakalan capek banget agar sampai ke air terjun, ya jelas capek lah orang jalan kaki. he3x untuk ku pake motor..
kalo foto di samping tu masih seperempat perjalanan menuju ke air terjunnya.. kayaknya asik wat foto, waktu itu masih siang sih jadi cahaya yang tembus lewat dedaunan keren banget.


Kisah dibalik Air Terjun Coban Rondo, bermula dari sepasang pengantin yang baru saja melangsungkan pernikahan. Mempelai wanita bernama Dewi Anjarwati dari Gunung Kawi, sedangkan mempelai pria bernama Raden Baron Kusumo dari Gunung Anjasmoro. Setelah usia pernikahan mereka menginjak usia 36 hari atau disebut dengan Selapan (bahasa jawa). Dewi Anjarwati mengajak suaminya berkunjung ke Gunung Anjasmoro, yang merupakan asal dari suami. Namun orang tua Anjarwati melarang kedua mempelai pergi karena usia pernikahan mereka baru berusia 36 hari atau disebut selapan. Namun kedua mempelai tersebut bersikeras pergi dengan resiko apapun yang terjadi di perjalanan.

Ketika di tengah perjalanan keduanya dikejutkan dengan hadirnya Joko Lelono, yang tidak jelas asal-usulnya. Nampaknya Joko Lelono terpikat dengan kecantikan Dewi Anjarwati, dan berusaha merebutnya. Akibatnya perkelahian antara Joko Lelono dengan Raden Baron Kusumo tidak terhindarkan. Kepada para pembantunya atau disebut juga puno kawan yang menyertai kedua mempelai tersebut, Raden Baron Kusumo berpesan agar Dewi Anjarwati disembunyikan di suatu tempat yang terdapat di Coban atau air terjun. Perkelahian antara Raden Baron Kusumo dengan Joko Lelono berlangsung seru dan mereka berdua gugur. Akibatnya Dewi Anjarwati menjadi seorang janda yang dalam bahasa jawa disebut Rondo. Sejak saat itulah Coban atau air terjun tempat bersembunyi Dewi Anjarwati dikenal dengan COBAN RONDO. Konon batu besar di bawah air terjun merupakan tempat duduk sang putri yang merenungi nasibnya.

akhirnya sampai juga, di air terjun coban rondo, Batu - Malang.
meski gak kerasa capek karena naik motor.. puas karena bawa kamera, pasalnya dulu waktu kesini sama temen2 malah gak bawa kamera.. yaudah ngacir deh. sejak itu kemana2 harus bawa kamera, wajib hukumnya. ke wisata coban rondo gak mahal koq. tiket masuk per kepala Rp.8000,-00 dan kalo naik motor kena biaya lagi Rp.2000/motor (roda dua). tapi masih ada parkir di dalam bayar Rp.1000 dah.. gpp wat jaga parkirnya.

lanjutan...


Tidak ada komentar: